Share

Perayu Ulung

“Kau terlalu berlebihan, Damien.” Majandra kembali tertawa renyah. “Apa yang akan kau dapat dengan ikut mati bersamaku?” 

“Jawaban,” sahut Damien singkat. 

Majandra menautkan alisnya. “Jawaban? Atas apa?” tanya wanita itu lagi. 

“Atas perasaanku. Semua orang mengatakan bahwa aku bodoh. Akan tetapi, aku menikmati kebodohan ini.” Suara Damien terdengar kian berat dan dalam. 

Majandra menghela napas perlahan. Tiba-tiba, dia merasa seperti tercekik setelah mendengar ucapan Damien. “Kau menjadi bodoh setelah mengenalku?” 

“Siapa pun pasti akan menjadi bodoh saat melihatmu,” jawab Damien. &ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status