Share

Bab 52

Angin bertiup membawa debu yang memenuhi jalan, dua mobil saling beriringan dengan laju yang tak tentu. Dua bersaudara saling beradu. Hingga sebuah suara yang memekik telinga membuat penumpangnya terasa seperti tengah mengadu nyawa. Indri mengatur napasnya bersama mobil yang telah berhasil ditekan remnya.

"Mas, aku mau turun saja. Aku tidak sanggup naik mobil begini. Perutku mual." Indri mendadak berkeringat dingin. Tenaganya seolah terhempas bersama dengan udara yang memuai.

"Maafkan aku, Ndri. Aku kesal dengan Rasya yang masih saja berusaha inginkan dirimu." Fabian jujur. Ia tak bisa menahannya terlalu lama. "Aku mencintaimu." Mereka masih di dalam sana. Begitu Indri mengatakan keadaannya, Fabian membuka kaca mobil tanpa diminta.

Indri membuka pintu, ia keluar dengan napas memburu. Duduk di pinggir jalan dan hampir saja lengah. Satu tangan Rasya terulur dan separuh tubuh wanita itu berhasil melekat kembali pada dada bidang.

"Ndri, kamu baik-baik saja? Rasya tersenyum bahagia dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status