Share

Season 2 Bab 156

Kedua tangan bersedekah di dada. Kedua mata penuh air mata. Sambil menyandar jendela kaca dan menatap rembulan penuh cahaya. Saat ia menyadari ada yang mendekat dari belakang, buru-buru menghindar.

Nayla mulai menarik selimut dan memunggungi arah jendela tadi. Davin hanya bisa menghela napas panjang sembari mengakui kesalahannya. Ia paham Nayla baru saja pulih dari sakit akibat keguguran. Namun, sekuat tenaga ia tak akan pernah membiarkan Nayla pergi darinya.

Satu pekan sudah berada di rumah, mereka berdua tak ada pembicaraan. Seperti hidup sendiri-sendiri. Meski Davin tetap memberikan nafkah lahir, setiap kali ia memulai percakapan, Nayla selalu menghindar. Seolah tak melihat keberadaan Davin di rumah itu.

"Kenapa sih, Bro? Lu kayaknya murung terus dari beberapa hari ini." Seorang teman kantor datang menepuk pundak Davin yang tengah duduk di kantin.

"Pusing gua," balas Davin dengan spontan. Ia menjawab dengan malas dan sekenanya saja.

Andro dan Bima datang lalu ikut duduk di kur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status