Share

Bab 148

“Ok, nanti aku kirim alamatnya.”

“Ok!” sahut Jefri dengan suara yang terdengar riang.

Luna tertawa dan ngobrol sesaat, setelah itu sambungan telepon terputus. Ekspresi Luna seketika berubah sebal dan jengah. Dia melemparkan ponselnya ke kursi samping kemudi dan mengarahkan mobilnya menuju supermarket.

Mobil Jefri sudah terparkir rapi di depan rumah kontrakan Luna pada pukul jam enam lewat. Luna tahu kalau James tidak suka dengan Jefri, secara otomatis ayahnya tidak boleh mengetahui bahwa dia bertemu dengan Jefri. Lelaki itu juga tidak boleh menjemputnya di kediaman keluarga Atmaja.

Jefri mengetuk pindu dan disambut oleh Clara.

“Duduk saja, di sini sedikit sempit, jangan keberatan.” Clara menuangkan minuman dan memasang raut sedih.

Jefri memandangi apartemen tersebut yang berbeda jauh dengan kediaman keluarga Atmaja. Dia yang terlahir dari keluarga kaya tentu saja tidak pernah tinggal di tempat seperti ini. Keningnya mendadak berlipat dalam.

“Tante, kalian tinggal di tempat ini?  Om Jam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status