Share

Bab 33

Winda tampak ragu sesaat kemudian dengan cepat memutuskan untuk pergi dari sana. Tiba-tiba suara lemah seorang lelaki terdengar dari belakangnya.

“To-tolong aku ….”

Langkah kaki Winda terhenti dan dia berbalik melihat pria paruh baya tersebut. Dia tampak dengan susah payah mengangkat wajahnya yang dipenuhi noda darah. Bahkan bola matanya juga terdapat noda darah dan menatapnya penuh akan sorot memohon dan minta tolong.

Melihat Winda yang berbalik ke arahnya membuat lelaki itu tampak mendapatkan harapan. Dia mengangkat tangannya dan berkata, “Aku mohon tarik aku keluar.”

Di waktu yang bersamaan, bensin yang mengalir keluar semakin lama semakin banyak. Aroma tersebut semakin menusuk hidung Winda. Mereka tahu kalau mobil itu akan meledak sewaktu-waktu.

Winda tahu kalau tidak akan sempat baginya untuk menolong orang. Apalagi orang itu nyaris menabraknya karena menyetir dalam keadaan mabuk. Dia tidak mungkin mengorbankan dirinya sendiri demi lelaki itu.

Detik itu juga dia membuat keputusan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status