Share

Bab 578

“Pa, ini urusan pribadiku. Papa punya hak apa untuk ikut campur?” kata Hengky.

“Kamu jangan lupa, ya, waktu itu ….”

Ketika baru berbicara setengah kalimat, tiba-tiba Anton berhenti seperti sedang teringat aan sesuatu yang membuat dia menelan kembali ucapannya. Dia berlagak menoleh ke arah Winda seolah tidak terjadi apa-apa dan saat menyadari Winda pun tampak tidak begitu memperhatikan, Anton melanjutkan ucapannya, “Pokoknya Papa nggak setuju. Kalau kamu mau cerai, tunggu sampai Papa mati.”

Hengky tahu apa maksud ayahnya yang tiba-tiba berhenti tadi. Kedua tangan Hengky yang berpangku di lututnya menggenggam erat sampai pembuluh darahnya menonjol.

“Pa, aku bukan lagi minta pendapat,” ujar Hengky dan kemudian langsung pergi meninggalkan ayah dan istrinya. Namun tiba-tiba Winda menarik lengan Hengky hingga dia tersentak.

“Lepasin.”

Winda hanya menggelengkan kepala dan menggenggam lengan Hengky dengan makin erat, “Aku nggak mau cerai.”

Winda berbicara dengan nada yang sangat tegas tanpa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status