Share

Bab 66

Winda seperti mengerti tentang semua yang terjadi. Sebenarnya dalam hati dia sudah curiga. Sekarang, kecurigaannya semakin nyata. Meskipun sebelumnya tidak ada bukti yang menghubungkan Luna dengan insiden ini, tetapi kejadian pagi tadi dan kata-kata Jefri tadi seakan membawa suatu fakta yang sekarang hampir terungkap.

Setidaknya, kecelakaan ini pasti ada kaitannya dengan Luna. Luna pasti merasa bersalah sehingga dia mengirim Jefri untuk memata-matai Winda.

“Nggak usah pura-pura bodoh, deh. Kamu sudah pasti tahu ‘kan bagaimana asal muasal kejadian ini?” ejek Winda dengan senyum sinis, “kamu juga pasti sudah ngerti Luna itu manusia macam apa.”

Jefri marah, “Jangan sekali-kali kamu ngatain Luna!”

Memang tidak akan pernah bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur. Apalagi Jefri, otak pun tidak punya.

“Aku tiba-tiba merasa, kamu dan Luna memang sangat serasi,” sindir Winda, bibir merahnya terangkat sinis, “Yang satu, buta, bodoh. Yang satu lagi murahan. Ya sudah deh, aku doain kalian la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status