Share

Bab 72

“Hah? Kenapa?” Jefri menghentakkan tangan Budi, kemudian berdiri. Dia menatap Budi dengan mata merah dan berteriak, “Kenapa aku harus minta maaf? Aku nggak akan pernah melakukan itu seumur hidupku!"

Hengky baru saja merendahkan Jefri, dan sekarang ia diminta untuk meminta maaf kepada Hengky? Tidak mungkin!

"Aku nggak peduli, aku nggak mau. Papa juga nggak boleh minta maaf sama Hengky. Memangnya siapa Hengky?"

Sebelum Jefri selesai bicara, Budi tiba-tiba bangkit dan memberikan tamparan di wajah Jefri kemudian berteriak, "Diam kamu! Biasanya kamu nggak berguna, Papa sudah nggak berharap apa-apa. Sekarang kamu sudah menimbulkan masalah besar bagi keluarga kita, masih berani bersikap semaunya dan sembrono seperti ini. Kenapa Papa bisa punya anak kayak kamu, sih?”

Melihat putranya dipukul, Marina tidak terima. Dia berdiri melindungi Jefri, kemudian berteriak kepada Budi, “Apa sih Pa? Perusahaan ada masalah, apa hubungannya sama Jefri, hah?Kamunya yang nggak berguna. Lagipula, kalau mau meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status