Share

Bab 78

Begitu kotak cincin dimasukkan ke dalam tas, Winda dengan dingin meninggalkan kafe. Jefri melihat Winda pergi kemudian menghantamkan kepalan tangannya di atas meja. Tatapan matanya penuh dengan kilatan dingin.

Pandangan Jefri kini beralih ke seorang pria paruh baya yang duduk tidak jauh dari tempatnya, dia bangkit dan berjalan ke arah pria itu.

"Sudah dapet gambarnya?" tanya Jefri.

Pria yang memakai kacamata hitam itu melirik Jefri sejenak, kemudian memberikan kameranya, "Tentu saja."

"Bagus …." Jefri mengencangkan kepalan tangannya. Jefri melihat dua sosok dalam gambar itu dengan dingin, kemudian tersenyum sinis.

“Pak Jefri, upahku gimana?”

Jefri mengeluarkan amplop tebal dari saku celananya dan meletakkannya di atas meja, dia memberikan instruksi, "Kalau ada yang tanya, kamu tahu harus bilang apa."

Pria itu mengambil amplop itu dan melihat isinya, wajahnya tersenyum puas, ia mengangguk, "Dimengerti, saya kerja demi uang, kok. Pak Jefri tenang saja."

"Bagus ...." Jefri tidak banyak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status