Share

Bab 67

Ketakutan menjalar di hati Jefri. Keringat dingin menetes di balik punggungnya. Dia sama sekali tak berani menatap langsung mata Hengky.

Namun, jika Jefri harus menyerah begitu saja dan pergi, Jefri merasa tak rela.

Jefri memantapkan hati, menekan ketakutannya. Dia menunjuk Hengky dan berkata, “Pak Hengky nggak salah? Jelas-jelas istrimu yang centil sama say ….”

Belum saja kata terakhir di kalimat Jefri selesai diucapkan, tendangan Hengky terlebih dahulu mendarat di pahanya, membuat Jefri terjerembab ke lantai. Kemudian, sepatu kulit hitam Hengky menginjak punggung tangan Jefri, membuat Jefri mengerang kesakitan. Kulit putih Jefri memucat, keringat dingin mengalir di dahinya.

“Hengky, kamu ….”

“Saya nggak suka ada orang nunjuk-nunjuk di depan muka saya, ngerti?” suara Hengky terdengar jernih dan datar, tapi ekspresinya justru sebaliknya, “ini kali pertama, dan juga terakhir kalinya,” tambah Hengky.

Tatapan mata penuh amarah itu membuat Jefri gemetar ketakutan. Jika sampai ada yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status