Belle hanya mengeratkan cengkraman tangannya pada tali tas yang sedang ia pegang.“Yah, aku bersedia.” Balas Belle mengangguk dengan wajah tersenyum. Seketika itu juga, Jackson pun mengecup kening Belle. Jordan seakan kalah telak di saat ini. tak banyak yang dapat dilakukannya.“Benar kan sayang, mereka sebenarnya saling mencintai, hanya saja masih merasa malu. Sekarang dengan hadirnya kau, Izabelle jauh lebih lega, bukan?” ucap Thabita sembari merangkul mesra Jordan.“Terima kasih atas undangan jamuan makan hari ini, Nona Thabita dan Jordan. Kami harus segera pergi.” Ucap Jackson, lalu menggenggam tangan Belle, di saat itu juga Belle membalas Jackson dengan sebuah rangkulan mesra.Sungguh pemandangan yang membuat mata Jordan sakit. Tak hanya sakit mata, perasaan cemburu Jordan pun kian meluap-luap.***Antara bahagia dan bingung. Itulah gambaran suasana hati Jackson saat ini. “Izabelle, aku tidak ingin kau merasa menyesal atas apa yang telah kau putuskan hari ini.” Ucap Jackson.“A
”Kediaman Thabita””Good job, bitch! Dengan begini Jordan hanya milikku.” Gumam Thabita penuh kepuasan hati. Tanpa ia tahu, jika cara ini pun tidak akan membuat Jordan jatuh cinta padanya.”Permisi nyonya, ada tuan Jordan di ruang tamu.” Ucap salah seorang asisten rumah.”Biarkan dia masuk kemari saja.” Balas Thabita, memerintahkan agar Jordan langsung masuk ke dalam kamar miliknya.”Baik, Nyonya.”...Beberapa saat kemudian...”Maaf nyonya, Tuan Jordan bergegas pergi.””Brengsek! Bukankah sudah kuperintahkan kau untuk menyuruhnya kemari!” Bentak Thabita.”Dasar pembokat tidak tahu diri!”Plak! Thabita memukul wajah asistennya, sebagai pelampiasan rasa kesalnya.***Sementara itu, Belle sedang sibuk dengan pekerjaannya dan Jackson juga berada di sana.”Jika kau ingin membangun bisnis yang kuat, kau harus memiliki pondasi yang kukuh..--” Jackson dengan penuh kesabaran mengajarkan Belle berbagai hal tentang bisnis.Tak hanya baik hati dan tampan. Jackson juga begitu darmawan, selalu ber
Jordan mencengkeram area kepalanya, dan rasanya begitu sakit hingga membuat Jordan begitu tersiksa. --“Ternyata, cara ini sangat ampuh untuk menakhlukan pria ini..”—Thabita terlihat sangat puas akan apa yang sedang ia saksikan.Arghh… Jordan mengerang, sembari menahan sensasi rasa sakkt luar biasa di area kepalanya.Hah hah… napas Jordan terengah, tak sanggup menahan rasa sakit yang tak dappat ia tahan lagi.“Sayang, sudah kukatakan, kau hanya memilikiku, hanya aku selamanya..” ucap Thabita, kemudian menyuntikan sesuatu ke lengan Jordan. Suntikan itu seakan melumpuhkan kesadaran Jordan dalam waktu beberapa detik.Bzzttt… bzztttt…“Dasar si tukang terlambat!” Gumam Thabita, lalu menyambut panggilan dari seseorang.--“Kau memang jalang rendahan, Thabita! Sudah kukatakan, aku akan membantumu, namun tidak dengan cara konyolmu itu!” --Ucap seseorang dari balik panggilan suara.“Dasar pria bodoh! Kau hanya melakukan hal kecil untukku, lalu ingin menyombongkan diri, huh!”“Thabita, jangan s
Suatu hari, Belle kembali ke Negara Prancis, untuk menemui Mrs. De, ibu angkatnya. Ada banyak hal yang ingin Belle curahkan kepada ibu angkat baik hatinya itu.Negara Prancis.Tepatnya, di kediaman keluarga Dee.“Ibu sangat senang, kau masih menyempatkan waktu padatmu untuk datang mengunjungi ibu kemari.” Ucap Mrs. Dee, lalu memeluk lembut Belle.“Terima kasih juga bu, karena ibu selalu menerimaku dengan sangat baik di tempat ini.”“Kau selalu memiliki tempat khusus di rumah ini, karena kau adalah putri ibu.” Ucap Mrs. Dee dengan tersenyum hangat.…Selama beberapa hari, Belle masih berada di kediaman Mrs. Dee, berharap akan mendapatkan sebuah ketenangan.“Lalu, bagaimana dengan hubunganmu bersama Jackson?”“Aku, masih belum bisa mencintai tuan Jackson, bu..” ucap Belle dengan tatapan pilu.Tanpa sepengetahuan Belle, Jackson sebenarnya sedang berada di balik tembok ke arah kolam renang, hendak memberikan sebuah kejutan.Mendengar kenyataan pahit itu, Jackson hanya bisa menghela napas
Suatu saat, Belle kembali menghadiri sebuah pertemuan bersama para pimpinan besar di berbagai macam perusahaan. Belle pergi tanpa kehadiran Jackson, dikarenakan Jackson memiliki suatu urusan penting.Gedung utama xx kota N-Y.“Kemana pria kebanggaanmu, Nona Izabelle? Mengapa malam ini kau pergi seorang diri saja?” Tanya Thabita, yang ternyata turut serta di dalam acara tersebut.Dengan menghela napas pelan, Belle pun menjawab dengan nada dingin. “Tentu saja kami memiliki banyak agenda penting, dan tidak memiliki banyak waktu untuk hal yang kurang penting, termasuk mengurus urusan orang lain.” Ketus Belle.Setelah mengatakan hal itu, Belle pun bergegas pergi dari hadapan Thabita, si wanita ular menyebalkan.“Dasar jalang rendahan, berani sekali mengabaikanku!” Gumam Thabita yang merasa kesal atas sikap Belle.~ ~ ~Di tengah pesyta berlangsung, Belle duduk di sebuah kursi sisi ruangan. Dengan pencahayaan yang hanya fokus menyorot kea rah depan saja, hal itu membuat semua pasang mata ha
“Aku mencintaimu, dan hanya dengan inilah caraku agar bisa membuatmu terus berada di sisiku.” Ucap Jordan, sembari mendekap tubuh telanjang Belle, setelah pertempuran dahsyat diantara mereka.“Sejak dulu, kau selalu mengatakan hal yang sama, dan juga terus menyakitiku dengan caramu yang kejam.” Balas Belle, sembari meringkuk.“Apakah kau juga mencintaiku, jawab aku dengan jujur..” Jordan membalikan tubuh Belle, dan mencengkeram kedua tangan Belle ke samping kepala Belle.“Selama dua tahun, aku berada di dalam lingkaran yang aku sendiri tidak bisa melepaskan diriku sendiri. Aku terus menunggumu datang mencariku, namun yang ada hanyalah harapan semuku saja.”“Aku selalu mencarimu, Tuan Jordan.. aku bahkan terus berada di dalam sebuah harapan besar untuk dapat bertemu kembali denganmu. Walau kenyataannya sulit, aku bahkan tidak tahu kemana aku harus mencarimu..” Belle mengatakannya sembari terus meneteskan air mata.’“Lalu, kenapa kau menerima lamaran Jackson? Kenapa?” “Aku..” Belle bin
Tanpa berlama-lama, Thabita pun datang ke mansion keluarga Heron, yang kini dihuni oleh Jackson seorang sebagai putra tertua.“Mansion Kediaman Heron family”Dengan tergesa-gesa, Thabita langsung menemui Jackson, dengan sikap yang sangat tidak sabaran.“Tuan Jackson! Apakah kau begitu bodoh, dengan membiarkan wanitamu bersama pria lain? Bahkan pria itu ialah saudara laki-lakimu sendiri!” Teriak Thabita.“Bukankah, hatimulah yang sedang gundah? Mengapa harus melempar sesuatu ke orang lain?” balas Jackson dengan sikap dinginnya.Hmm.. “Apa kau yakin, akan tetap diam, bahkan jika seseorang yang sangat kau cintai telah berkhianat bahkan menjadi penyebab kematian paman dan bibi Heron?” ucapan Thabita pun berhasil membuat emosi Jackson kembali memuncak.“Jangan pernah sangkut pautkkan masalah lain dengan kematian ayah dan ibuku! Ingat, kau hanyalah orang asing!” Tegas Jackson yang terlihat sangat marah.Thabita seketika tertawa, terbawah-bahak. “Kau tahu, pada saat hari pernikahan Jordan be
Pasca kejadian naas yang menimpa Jordan da Belle. Akhirnnya, keadilan pun datang pada mereka, Azkha beserta atek-ateknya diringkus dan akan mendapat ganjaran hukuman atas perbuatan mereka. Sementara itu, Thabita harus kehilangan separuh hidupnya, dan kini hanya dapat berbaring di atas ranjang pasien dengan dipenuhi peralatan medis di sekujur tubuhnya.Tak hanya itu, tubuh Belle dan Jordan juga harus mendapatkan perawatan secara intensif. Dikarenakan luka dalam yang disebabkan oleh Azkha juga Thabita. Hal yang sangat luar biasa ialah, Jackson masih memiliki rasa belas kasihan yang sangat tinggi pada kehidupan Jordan yang telah menyebabkan kematian ayah dan ibunya.Sesuatu rahasia besar yang selama ini terus Jackson tutupi ialah, bahwa Jordan hanyalah anak angkat di keluarga Heron. Namun, Jackson tak pernah menggunakan rahasia untuk menyerang dan bahkan mengambil keuntungan. Ketulusan hati dan keikhlasan Jackson sungguh membuatnya menjadi pria yang lebih bijaksana.Selama beberapa bulan