Share

48|Rahasia Kelam

Seandainya dia juga tahu bahwa aku tidak seperti yang dia pikirkan. Wanita ini sudah bersamaku selama empat tahun lebih, tetapi tidak bisa membaca pikiranku. Jangankan dia, Jenar yang sudah menikah denganku selama lima tahun pertama bersama, juga tidak bisa membaca aku.

Dina membelai pipiku ketika aku hanya diam, sedangkan tangannya yang lain turun ke bawah tubuhku. Dia tersenyum penuh kemenangan melihat aku hanya diam. Namun saat tangannya memegang bagian pinggang celanaku, aku menahan tangannya itu.

“Kita hanya akan melakukan ini bila aku menginginkannya.” Aku melepaskan tangannya dan sedikit mendorong tubuhnya menjauh dariku.

Anak. Aku hanya mau punya dua anak saja. Apa dia pikir biaya membesarkan seorang anak itu murah? Belum lagi berbagi waktu antara pekerjaan dengan mereka tidaklah mudah. Bagaimana aku harus membanting tulang lebih keras untuk membiayai satu orang anak lagi?

“Sampai kapan kau jual mahal begini?” Dia menarik piyamaku sehingga langkahku terhenti. “Kau jajan di
Meina H.

Hai, teman-teman. Aku tidak tahu apa aku bisa menambah bab besok. Jika tidak bisa, kita bertemu pada hari Senin, ya. Hari ini aku sedang tidak enak badan, siapa tahu besok tidak bisa ditoleransi lagi sakitnya. Selamat berakhir pekan. ♡ Salam sayang, Meina H.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Meina H.
Terima kasih, Kak. Akhirnya aku tumbang juga. ≧ω≦ Sering lupa lap kepala waktu kena hujan.
goodnovel comment avatar
Doersdey Silalahi
lekas pulih kak Mei .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status