Yolanda menatap Amelia dengan penuh kasih sayang dan berkata, “Mama bahagia sekali punya dua anak perempuan seperti kamu dan Mulan.”Amelia merasa malu. Dia dan Jonas belum menikah, tapi dia tidak akan menikah kalau pria yang menjadi pasangannya bukan Jonas.Semua orang spontan tertawa melihat Amelia salah tingkah. Tidak lama kemudian, Jonas juga datang. Perempuan yang dicintainya, serta dua wanita yang dia hormati ada di sini. Tentu saja dia datang ke sini.Begitu mendengar Jonas datang, Amelia langsung bergumam, “Bukannya belum waktunya istirahat siang? Kenapa Jonas datang ke sini?” Pria itu pasti bolos kerja lagi.Mulan menggoda Amelia, “Kamu ada di sini, bagaimana Jonas bisa fokus kerja? Sekalipun dia tetap di perusahaan, hatinya sudah terbang ke tempat kamu berada. Jadi lebih baik dia langsung datang cari kamu, daripada dia kerja tapi nggak fokus.”“Kak Mulan goda aku lagi, kan.”Olivia tertawa pelan, “Aku dan Pak Jonas juga sudah akrab. Pak Jonas datang, aku nggak keluar sambut d
“Terima kasih.” Amelia menerima buket bunga dan mengucapkan terima kasih, lalu berkata, “Kamu tahu aku di sini, tapi kamu masih belikan aku bunga. Aku malu mau bawa bunga ini masuk ke dalam.”“Kenapa harus malu? Olivia adalah saksi hubungan kita. Kalau dia lihat hubungan kita begitu baik, dia justru turut senang. Dia nggak akan tertawa.”Usai berkata, Jonas menggandeng satu tangan Amelia dan berjalan berdampingan dengannya masuk ke dalam rumah.“Benar juga, yang paling Oliv harapkan adalah bisa melihat aku bahagia. Aku tahu, dia selalu merasa kehadirannya buat aku nggak bisa bersatu dengan Stefan. Dia merasa kalau dia telah merenggut kebahagiaanku. Sekalipun dia nggak ngomong apa-apa, aku tahu semuanya.”Amelia terdiam sejenak, lalu berkata lagi, “Dia yang terlalu banyak berpikir. Aku nggak pernah marah padanya, apalagi salahkan dia. Aku nggak akan pernah salahkan dia. Aku dan Stefan memang nggak berjodoh jadi pasangan. Stefan nggak pernah jatuh cinta padaku, dia juga nggak pernah memb
“Nggak butuh waktu lama bagi keluargaku di sana terbang ke sini. Jadi nggak masalah,” kata Jonas.Selama Jonas bersedia menikah, semua orang akan sangat bahagia. Mereka tidak akan mempermasalahkan persoalan sepele seperti pesta pertunangan harus diadakan di pihak laki-laki atau pihak perempuan. Yang penting Jonas bahagia.“Tunggu keluargaku pilihkan tanggal bagus, nanti kasih papa dan mamamu lihat. Kalau mereka nggak keberatan, kita tetapkan tanggal dan adakan pesta pertunangan di Kota Mambera, nggak akan ubah lokasi.”Setelah itu, Jonas menambahkan, “Amelia, ini kehidupan kita. Kita bahagia atau nggak hanya kita yang tahu. Nggak usah pedulikan apa yang orang lain katakan. Biasanya kamu selalu nggak peduli dengan apa yang orang lain katakan.”“Karena aku peduli padamu. Aku mencintaimu. Jadi aku peduli apa yang orang lain katakan tentang kamu. Aku sama sekali nggak peduli apa yang mereka katakan soal aku. Aku nggak tahu malu, nggak takut orang bicarakan aku.”Jonas tertawa sambil menari
Pada awalnya, ibu Daniel sangat menentang hubungan mereka. Dia tidak menyukai Odelina karena Odelina pernah menikah dan telah bercerai, bahkan punya anak dari mantan suaminya. Kemudian, Daniel mengalami kecelakaan. Ibu Daniel malah memohon pada Odelina untuk menerima Daniel.Kedua orang tersebut belum konfirmasi hubungan mereka. Namun, semua orang di Kota Mambera telah menganggap mereka sebagai pasangan. Belum ada yang berani merebut perempuan dari Daniel.Dengar-dengar keluarga mantan suami Odelina selalu ingin Odelina menikah lagi dengan mantan suaminya. Tentu saja, Odelina tidak akan kembali ke sisi mantan suaminya.“Namaku Hengky,” ujar pria itu.Hengky sebenarnya adalah orang yang tinggal di Kompleks East Hill, yang selalu minum alkohol setiap hari setelah putus cinta. Saat mabuk, dia tidur di mana saja. Setiap kali melihat gadis-gadis muda, dia akan terus menatapnya dengan lekat.Setelah bertemu dengan Odelina, pria itu juga mengawasi Odelina selama beberapa hari. Sampai Odelina
“Hari ini aku datang ke sini untuk minta maaf. Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku juga akan minta maaf pada mereka ketakutan karena aku satu per satu.”Hengky punya rencana untuk mendekati Odelina. Namun, dia tidak bisa langsung mengatakan yang sebenarnya saat mereka bertemu. Oleh karena itu, dia pun menggunakan alasan ingin meminta maaf. Dia juga harus melibatkan orang lain, jangan sampai Odelina curiga dan tidak menerima permintaan maafnya.Odelina menuangkan segelas air hangat untuk Hengky dan berkata, “Aku terima permintaan maaf pak Hengky. Aku juga turut senang sekarang Pak Hengky sudah sadar dan nggak tenggelam dalam kesedihan di masa lalu lagi. Masih banyak perempuan di dunia ini.”Hengky tertawa pelan, “Benar, masih banyak perempuan di dunia ini. Yang bukan milikku nggak akan bisa dipaksa untuk jadi milikku.”Odelina tidak menerima buket bunga dari Hengky. Dia hanya berkata, “Aku sudah terima permintaan maaf Pak Hengky. Aku nggak bisa terima buket bunga ini. Tolong Pak Hengk
Buket bunga yang dibawa Hengky masih tergeletak di atas meja Odelina. Odelina bergegas mengambil buket bunga itu lalu berdiri dan berusaha mengejar Hengky. Dia ingin mengembalikan buket bunga itu kepada Hengky. Namun, Hengky bergerak dengan sangat cepat. Laki-laki itu sudah menghilang ketika Odelina keluar. Odelina tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Dia hanya bisa memegang buket bunga itu dengan pasrah ketika tiba-tiba saja Daniel datang. Daniel langsung tersenyum lebar ketika melihat Odelina memegang buket bunga di tangannya. Dia pikir buket bunga itu disiapkan Odelina untuk menyambutnya. “Odelina,” panggil Daniel dengan senyuman lebar sambil didorong oleh pengawalnya. “Pak Daniel datang hari ini,” balas Odelina sambil berjalan mendekati Daniel. Daniel menunggu Odelina mendekat lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil buket bunga itu seraya berkata, “Kenapa kamu tiba-tiba menyiapkan buket bunga untukku? Padahal ulang tahunku sudah lewat, loh.”“Pak Daniel, aku nggak m
Kepercayaan Odelina membuat Daniel merasa sedikit lebih gembira. Bagaimanapun juga, Odelina adalah sosok yang sangat berarti baginya saat ini. “Pak Daniel makan di sini, ya. Aku sudah menyiapkan menu sesuai dengan makanan yang kamu sukai. Bapak tinggal meminta orang dapur untuk memasak buat Bapak. Tidak lama lagi, Bapak sudah bisa menyantap makanan-makanan itu, kok. Sekarang, aku pulang dulu, ya,” ujar Odelina lalu bergegas pulang ke rumahnya. Bagaimanapun juga, dia sudah keluar sepanjang hari untuk mengurus beberapa urusan. Jadi, sekarang sudah waktunya dia untuk pulang dan mengurus urusan rumah. Sebenarnya, Olivia bisa mengurus masalah ini, tapi dia tidak akan membiarkan adiknya untuk ikut campur. Lagi pula, reaksi kehamilan Olivia juga sudah cukup parah. Hampir setiap hari dia terus merasa mual. Jadi, bagaimana mungkin Odelina masih meminta adiknya untuk mengurus masalah ini?Daniel tahu kalau Odelina sedang sangat sibuk dengan urusan adiknya, jadi dia pun berkata, “Apa aku boleh
Walaupun Roni bisa berjalan, dia tetap saja terlihat lebih lemah daripada Daniel. Daniel terlihat lebih bersemangat daripada Roni yang terlihat masih cukup lemah. “Pak Daniel,” sapa Roni sopan.Daniel mengangguk lalu berkata, “Kapan Pak Roni keluar dari rumah sakit?”“Saya baru keluar dari rumah sakit kemarin,” jawab Roni. Daniel langsung mengangguk. Dia sama sekali tidak masalah dengan keluarnya Roni dari rumah sakit. Dia justru merasa sedikit lebih lega. Karena Odelina tidak lagi harus membawa putranya ke rumah sakit untuk menjenguk Roni setiap akhir pekan. “Pak Daniel di sini mau menemui Odelina, ya? Kenapa Bapak tidak masuk saja?” tanya Shella. “Odelina masuk ke dalam untuk mengambil sesuatu. Setelah itu, kami berdua berencana untuk pergi bersama,” jawab Daniel yang berusaha membuat kedua saudara ini kesal. Bagaimanapun juga, Roni dan Odelina sudah bercerai selama satu tahun. Namun, seluruh keluarga Pamungkas ingin agar Roni dan Odelina kembali menikah setelah melihat kehidupa