“Nggak butuh waktu lama bagi keluargaku di sana terbang ke sini. Jadi nggak masalah,” kata Jonas.Selama Jonas bersedia menikah, semua orang akan sangat bahagia. Mereka tidak akan mempermasalahkan persoalan sepele seperti pesta pertunangan harus diadakan di pihak laki-laki atau pihak perempuan. Yang penting Jonas bahagia.“Tunggu keluargaku pilihkan tanggal bagus, nanti kasih papa dan mamamu lihat. Kalau mereka nggak keberatan, kita tetapkan tanggal dan adakan pesta pertunangan di Kota Mambera, nggak akan ubah lokasi.”Setelah itu, Jonas menambahkan, “Amelia, ini kehidupan kita. Kita bahagia atau nggak hanya kita yang tahu. Nggak usah pedulikan apa yang orang lain katakan. Biasanya kamu selalu nggak peduli dengan apa yang orang lain katakan.”“Karena aku peduli padamu. Aku mencintaimu. Jadi aku peduli apa yang orang lain katakan tentang kamu. Aku sama sekali nggak peduli apa yang mereka katakan soal aku. Aku nggak tahu malu, nggak takut orang bicarakan aku.”Jonas tertawa sambil menari
Pada awalnya, ibu Daniel sangat menentang hubungan mereka. Dia tidak menyukai Odelina karena Odelina pernah menikah dan telah bercerai, bahkan punya anak dari mantan suaminya. Kemudian, Daniel mengalami kecelakaan. Ibu Daniel malah memohon pada Odelina untuk menerima Daniel.Kedua orang tersebut belum konfirmasi hubungan mereka. Namun, semua orang di Kota Mambera telah menganggap mereka sebagai pasangan. Belum ada yang berani merebut perempuan dari Daniel.Dengar-dengar keluarga mantan suami Odelina selalu ingin Odelina menikah lagi dengan mantan suaminya. Tentu saja, Odelina tidak akan kembali ke sisi mantan suaminya.“Namaku Hengky,” ujar pria itu.Hengky sebenarnya adalah orang yang tinggal di Kompleks East Hill, yang selalu minum alkohol setiap hari setelah putus cinta. Saat mabuk, dia tidur di mana saja. Setiap kali melihat gadis-gadis muda, dia akan terus menatapnya dengan lekat.Setelah bertemu dengan Odelina, pria itu juga mengawasi Odelina selama beberapa hari. Sampai Odelina
“Hari ini aku datang ke sini untuk minta maaf. Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku juga akan minta maaf pada mereka ketakutan karena aku satu per satu.”Hengky punya rencana untuk mendekati Odelina. Namun, dia tidak bisa langsung mengatakan yang sebenarnya saat mereka bertemu. Oleh karena itu, dia pun menggunakan alasan ingin meminta maaf. Dia juga harus melibatkan orang lain, jangan sampai Odelina curiga dan tidak menerima permintaan maafnya.Odelina menuangkan segelas air hangat untuk Hengky dan berkata, “Aku terima permintaan maaf pak Hengky. Aku juga turut senang sekarang Pak Hengky sudah sadar dan nggak tenggelam dalam kesedihan di masa lalu lagi. Masih banyak perempuan di dunia ini.”Hengky tertawa pelan, “Benar, masih banyak perempuan di dunia ini. Yang bukan milikku nggak akan bisa dipaksa untuk jadi milikku.”Odelina tidak menerima buket bunga dari Hengky. Dia hanya berkata, “Aku sudah terima permintaan maaf Pak Hengky. Aku nggak bisa terima buket bunga ini. Tolong Pak Hengk
Buket bunga yang dibawa Hengky masih tergeletak di atas meja Odelina. Odelina bergegas mengambil buket bunga itu lalu berdiri dan berusaha mengejar Hengky. Dia ingin mengembalikan buket bunga itu kepada Hengky. Namun, Hengky bergerak dengan sangat cepat. Laki-laki itu sudah menghilang ketika Odelina keluar. Odelina tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Dia hanya bisa memegang buket bunga itu dengan pasrah ketika tiba-tiba saja Daniel datang. Daniel langsung tersenyum lebar ketika melihat Odelina memegang buket bunga di tangannya. Dia pikir buket bunga itu disiapkan Odelina untuk menyambutnya. “Odelina,” panggil Daniel dengan senyuman lebar sambil didorong oleh pengawalnya. “Pak Daniel datang hari ini,” balas Odelina sambil berjalan mendekati Daniel. Daniel menunggu Odelina mendekat lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil buket bunga itu seraya berkata, “Kenapa kamu tiba-tiba menyiapkan buket bunga untukku? Padahal ulang tahunku sudah lewat, loh.”“Pak Daniel, aku nggak m
Kepercayaan Odelina membuat Daniel merasa sedikit lebih gembira. Bagaimanapun juga, Odelina adalah sosok yang sangat berarti baginya saat ini. “Pak Daniel makan di sini, ya. Aku sudah menyiapkan menu sesuai dengan makanan yang kamu sukai. Bapak tinggal meminta orang dapur untuk memasak buat Bapak. Tidak lama lagi, Bapak sudah bisa menyantap makanan-makanan itu, kok. Sekarang, aku pulang dulu, ya,” ujar Odelina lalu bergegas pulang ke rumahnya. Bagaimanapun juga, dia sudah keluar sepanjang hari untuk mengurus beberapa urusan. Jadi, sekarang sudah waktunya dia untuk pulang dan mengurus urusan rumah. Sebenarnya, Olivia bisa mengurus masalah ini, tapi dia tidak akan membiarkan adiknya untuk ikut campur. Lagi pula, reaksi kehamilan Olivia juga sudah cukup parah. Hampir setiap hari dia terus merasa mual. Jadi, bagaimana mungkin Odelina masih meminta adiknya untuk mengurus masalah ini?Daniel tahu kalau Odelina sedang sangat sibuk dengan urusan adiknya, jadi dia pun berkata, “Apa aku boleh
Walaupun Roni bisa berjalan, dia tetap saja terlihat lebih lemah daripada Daniel. Daniel terlihat lebih bersemangat daripada Roni yang terlihat masih cukup lemah. “Pak Daniel,” sapa Roni sopan.Daniel mengangguk lalu berkata, “Kapan Pak Roni keluar dari rumah sakit?”“Saya baru keluar dari rumah sakit kemarin,” jawab Roni. Daniel langsung mengangguk. Dia sama sekali tidak masalah dengan keluarnya Roni dari rumah sakit. Dia justru merasa sedikit lebih lega. Karena Odelina tidak lagi harus membawa putranya ke rumah sakit untuk menjenguk Roni setiap akhir pekan. “Pak Daniel di sini mau menemui Odelina, ya? Kenapa Bapak tidak masuk saja?” tanya Shella. “Odelina masuk ke dalam untuk mengambil sesuatu. Setelah itu, kami berdua berencana untuk pergi bersama,” jawab Daniel yang berusaha membuat kedua saudara ini kesal. Bagaimanapun juga, Roni dan Odelina sudah bercerai selama satu tahun. Namun, seluruh keluarga Pamungkas ingin agar Roni dan Odelina kembali menikah setelah melihat kehidupa
Ada pepatah yang mengatakan kalau orang baik dan penuh berkah tidak akan mungkin masuk ke dalam rumah orang jahat yang diberkahi. Walaupun Odelina bisa masuk ke dalam keluarganya yang jahat ini, hal itu tidak berlangsung lama. Karena akhirnya, Odelina pergi meninggalkan keluarga Pamungkas. “Dokter bilang kalau aku sudah bisa keluar dari rumah sakit dan melakukan rawat jalan. Lagi pula, teralu banyak uang yang harus dikeluarkan kalau aku terus berada di rumah sakit. Kali ini, aku sudah hampir membuat seluruh keluargaku bangkrut,” jawab Roni. Roni berencana kembali ke kampung halamannya setelah keluar dari rumah sakit bersama kedua orang tuanya. Dia berniat untuk menjual rumah keluarganya di kota untuk membantu ekonomi keluarganya. Karena hanya dengan cara ini mereka akan terhindar dari kebangkrutan. Selain itu, Roni juga harus membicarakan masalah penjualan rumahnya dengan Yenny. Karena Yenny juga tertulis sebagai salah satu pemilik rumah itu. Yenny sekarang berada di dalam jeruji be
Roni dan Shella pergi meninggalkan tempat Odelina. Kemudian Roni berbicara kepada Yenny tentang niatnya untuk menjual rumah mereka dan Yenny menyetujuinya. Roni memberikan sebagian uang dari hasil penjualan rumah kepada Yenny, tapi Yenny menolaknya. Rumah itu adalah rumah yang dibelinya sebelum menikah dengan Yenny. Itu artinya rumah itu dibeli Roni sebelum bercerai dari Odelina. Bagaimana mungkin Yenny bisa menerima uang itu di saat Odelina juga tidak menerima sepeser pun uang penjualan rumah itu? Yenny meminta Roni mentransfer semua uang itu kepada Odelina dan Russel. Dia tidak peduli Odelina bersedia menerimanya atau tidak. Karena hal terpenting baginya adalah menebus dosa-dosanya kepada Odelina dengan cara seperti ini. Kemudian Roni kembali ke kampung halamannya bersama kedua orang tuanya untuk beristirahat. Mereka tidak lagi berinisiatif menunjukkan wajah mereka di depan Odelina, kecuali ketika mereka mengunjungi Russel sesekali. Bisa dibilang seluruh keluarga Pamungkas akhirny