Share

Bab 2395

“Bu Chintya, jangan repot-repot,” ujar Bram sopan sambil terus tersenyum.

Chintya membalasnya dengan senyuman seraya berkata, “Nggak apa-apa, kok. Lagi pula ini hanya buah dan camilan saja. Pak Bram sudah datang jauh-jatuh dari Mambera, jadi pastinya lapar. Mamaku juga belum selesai memasak. Jadi, silakan dimakan camilan dan buahnya dulu.”

“Pa, aku kembali ke dapur dulu ya mau bantu Mama masak. Kalian mengobrol saja dulu,” lanjut Chintya lalu berbalik dan kembali ke dapur.

Bram memandangi Chintya yang berjalan kembali ke dapur lalu memuji gadis itu dengan berkata, “Bu Chintya sangat hebat dan baik hati. Dia bisa bela diri dan memasak. Pak Firul membesarkannya dengan sangat baik.”

“Pak Bram ini terlalu berlebihan. Chintya itu memang sangat baik sebagai anak perempuan,” ujar Firul sambil tersenyum bahagia karena ada laki-laki baik dan tampan yang memuji putri tersayangnya.

“Putriku bilang kalau Pak Bram ingin belajar bela diri? Kalau begitu, berapa usia Bapak sekarang?” tanya Firul la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status