Langit malam berganti siang. Tidak terasa dua hari sudah berlalu. Hari ini adalah hari pernikahan terbesar orang terkaya di Mambera. Stefan Adhitama dan Olivia Hermanus akan melaksanakan resepsi pernikahan mereka. Pintu Vila Permai terbuka lebar untuk menyambut kedatangan para taipan bisnis dan selebriti terkenal dari seluruh penjuru negeri. Biasanya, para tamu pergi ke Vila Permai terlebih dahulu ketika mereka tiba untuk bertemu dengan anggota keluarga Adhitama. Setelah itu, keluarga Adhitama akan mengatur penginapan mereka di Hotel Mambera yang berada di bawah naungan Adhitama Group. Hotel Mambera sudah memberikan pengumuman beberapa hari sebelumnya bahwa Hotel Mambera akan ditutup untuk umum selama masa resepsi pernikahan Stefan dan Olivia. Hotel Mambera akan dibuka untuk umum keesokan hari setelah pesta pernikahan selesai. Pagi-pagi sekali ketika fajar belum menyingsing, Olivia dibangunkan oleh kakaknya. Penata rias senior kelas atas yang akan merias wajah Olivia sudah datang m
Olivia berjalan ke kamar mandi seraya berkata, “Kakak sudah mengatakan hal itu ratusan kali padaku. Telingaku mati rasa ketika mendengarnya dan aku juga sudah hafal di luar kepalaku.”Odelina langsung tersenyum lalu berkata, “Memangnya aku sudah mengatakannya ratusan kali? Kenapa aku merasa baru mengatakannya dua kali saja? Aku bukannya khawatir sama kamu, tapi kamu kan sulit untuk mendapatkan kehamilan ini. Jadi, kamu harus lebih berhati-hati. Bagaimanapun juga, akan ada banyak orang di acara pernikahanmu nanti, makanya kamu harus lebih berhati-hati. Aku juga sudah mengingatkan Stefan tentang masalah ini.”“Stefan sudah berjanji untuk menjagaku dan nggak akan membiarkan ada orang yang menabrakku, kan?” tanya Olivia. Odelina mengangguk lalu berkata, “Ya, dia sudah berjanji.”“Kalau begitu, apa lagi yang Kakak khawatirkan? Adik iparmu sudah berjanji untuk menjagaku. Bahkan langit runtuh sekalipun nggak akan bisa menghancurkanku selama dia melindungiku. Tenang saja, Kakak akhir-akhir in
Tiara masih muntah setiap hari. Dia muntah sepanjang masa kehamilannya. Hal ini membuat Aksa sedih sampai dia terus membicarakan hal ini setiap hari. Dia hanya akan memiliki satu anak saja dan tidak akan membiarkan istrinya hamil kembali untuk memiliki anak kedua. Tiara tidak peduli dengan perkataan Aksa. Dia hanya ingin melahirkan anak laki-laki dari perutnya ini. Walaupun Aksa lebih menyukai anak perempuan, Tiara tetap menginginkan anak laki-laki. Bagaimanapun juga, keluarga Sanjaya memiliki bisnis yang sangat besar, jadi dia berharap dia bisa melahirkan anak laki-laki untuk mewarisi bisnis keluarga suaminya di masa depan. Olivia memberitahu Stefan kalau Tiara yang merupakan istri dari sepupu Olivia adalah orang yang sangat jujur dan tegas. Ada banyak orang yang mengatakan ingin melahirkan anak laki-laki, tapi mereka juga mengatakan lebih menyukai anak perempuan karena mereka tidak ingin dicap sebagai orang yang lebih menyukai anak laki-laki daripada perempuan. Namun, Tiara tidak s
Olivia dan Russel terus berjalan sambil mengeluh. Olivia mengatakan kalau kakak perempuannya perusak kebahagiaan, sedangkan Russel mengatakan kalau ibunya perusak kebahagiaan. Odelina hanya bisa pasrah melihat kelakuan adik dan anaknya sambil terus berjalan di belakang mereka. Bagaimanapun juga, Odelina saat ini berperan sebagai orang tua bagi Olivia yang menginginkan pernikahan mewah adiknya ini berjalan dengan lancar. “Bu Olivia,” sapa seorang perias wajah yang dipesan oleh Stefan secara khusus untuk merias wajah Olivia hari ini sambil berdiri dan tersenyum dengan sopan. Olivia membalasnya dengan senyuman seraya berkata, “Selamat pagi, Bu Dila. Maaf ya, tadi malam saya tidurnya agak telat, jadi bangun juga agak terlambat. Bu Dila jadi menunggu saya cukup lama, ya.”“Belum terlalu lama kok, Bu. Bu Olivia bisa sarapan terlebih dahulu lalu beristirahat sejenak. Baru setelah itu, kita bisa mulai merias,” ujar Dila sopan.Orang-orang di luar sana mungkin tidak tahu tentang kehamilan Oli
“Kak Olivia nggak membutuhkan kita semua di pernikahannya,” ujar Hendra ketus. Mereka berpikir kalau kemarahan Olivia pastinya akan mereda siring berjalannya waktu. Mereka ingin menggunakan momen pernikahan ini untuk memperbaiki hubungan keluarga mereka dengan Olivia. Mereka juga tidak berani untuk memanfaatkan Olivia untuk kepentingan mereka. Tapi, setidaknya mereka bisa mendapat keuntungan dengan mengaku sebagai kerabat dekat Olivia Hermanus istri dari Stefan Adhitama. Mungkin saja keluarga Hermanus bisa kembali merengkuh kejayaan mereka seperti sebelumnya. Semua orang menatap ke arah Adi dan Puspa yang merupakan kakek dan nenek dari Olivia. Mereka menunggu kedua orang tua itu untuk membuat keputusan. Sebenarnya, mereka semua ingin langsung pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Olivia. Mereka tidak ingin menunggu lama untuk meminta keputusan Adi dan Puspa kalau saja Olivia tidak menghormati kedua orang tua itu. Pernikahan Stefan Adhitama dan Olivia Hermanus sudah diberitaka
Entah apa yang akan dilakukan oleh anak-anak mereka ketika Adi dan Puspa tidak lagi bisa mengurus diri mereka sendiri. Oleh karena itu, dia sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk datang atau tidaknya mereka ke acara pernikahan Olivia agar dia tidak lagi menyinggung cucu perempuan yang sudah membiayai hidupnya saat ini. Mereka juga tidak akan pergi kalau memang Olivia tidak mengundang mereka ke acara pernikahannya. Adi tidak ingin mempersulit hidup Olivia dengan kedatangan mereka di acara besar cucu perempuannya itu. “Kakek, kita juga nggak akan membuat kekacauan di sana. Kita hanya muncul untuk minum dan menikmati pesta. Kita harus membuat orang-orang berpikir kalau Olivia dan keluarga Hermanus memiliki hubungan yang baik. Kakek tahu sendiri kan bagaimana sulitnya hidup kita karena hubungan kita yang nggak baik dengan Olivia?” ujar Yoga yang sangat ingin pergi ke pernikahan Olivia bersama seluruh keluarganya. “Yang penting sekarang kehidupan kalian sudah cukup baik, tida
“Selain itu, anak laki-laki bungsu kita masih saja meminta uang pensiun kita yang tidak banyak. Rumah yang kita tempati ini juga bukanlah rumah kita, melainkan rumah milik anak ketiga kita yang sudah meninggal. Tapi, anak bungsu kita tetap saja mengikuti kita dan mengambil bagian dari rumah ini.”“Walaupun mereka tetap membiayai kehidupan kita sehari-hari, kita mendapatkannya karena Olivia meminta biaya sewa rumah ini pada anak cucu kita yang nantinya akan diberikan kepada kita. Kalau saja tidak ada Olivia, kita pastinya nggak akan mendapatkan sepeser pun uang dari mereka. Sekarang, kita hanya bisa bergantung kepada Olivia dan Odelina untuk menjamin masa tua kita.”“Kita sudah tua dan sudah saatnya kita menerima nasib kita. Kita harus menerima kenyataan dan jangan lagi mengejar hal yang sia-sia belaka.”Puspa ingin membantah perkataan Adi. Namun, dia tidak bisa mengatakan apa pun dari mulutnya. “Kamu jangan menyalahkan mereka dan menganggap mereka kejam. Bagaimanapun juga, kita jauh l
Apa mereka pernah berpikir kalau mereka semua memiliki ikatan darah ketika menyakiti Olivia dan Odelina? Olivia adalah orang yang sangat lugas dan tegas. Dia akan membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan dan akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Dia bukanlah orang suci yang tidak memiliki dosa. Dia tidak bisa terus tersenyum ketika orang-orang menindasnya. Olivia berdiri di depan meja rias dan penata rias terus merias wajahnya dengan teliti. Namun, Olivia merasa sangat mengantuk hari ini. “Tante,” panggil Russel yang berdiri di samping Olivia dan menyaksikan Dila merias wajah bibinya, tapi dia juga melihat Olivia yang hampir saja tertidur. Inilah alasan Odelina meminta Russel untuk mengawasi Olivia. Olivia bergegas membuka matanya setelah mendengar panggilan Russel.“Tante nggak boleh tidur. Sebentar lagi, Om Stefan akan datang,” ujar Russel. Dila si penata rias langsung tersenyum seraya berkata, “Saya sudah merias banyak pengantin dan baru kali ini ada orang yang tertidur