Share

Perasaan yang Tercetus

Langit mendung ketika Nova sampai di rumah. Rintik gerimis perlahan jatuh mengenai permukaan jendela. Nova melangkah gontai memasuki rumah besar yang didominasi ornamen putih itu. Menghabiskan waktu selama dua jam di luar rumah ternyata cukup menguras energinya.

“Nyonya baru pulang? Mau saya siapkan air hangat untuk mandi?” Seorang pelayan jaga cukup sigap menyambut kedatangan Nova. Pakaian serba hitam lengkap dengan celemek mini warna putih adalah pemandangan Nova sehari-hari.

Ia terus melangkah, hingga menaiki beberapa anak tangga menuju lantai dua kemudian berkata, “tidak perlu, mbak. Aku akan menyiapkannya sendiri, terima kasih.”

“Baiklah kalau begitu, nyonya. Oh iya, nyonya. Tadi ada kiriman karangan bunga lagi.”

Langkah Nova seketika terhenti saat mendengar informasi itu. Seakan ada magnet yang menarik dirinya untuk menoleh ke arah sang pelayan.

“Dari pengirim yang sama?” tanyanya. Pelayan itu mengangguk cepat.

“Iya, nyonya. Bunganya sudah saya taruh di kamar biasa.”

Nova
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status