Share

38. Semua hanya ilusi

Perawat yang memang ditugaskan untuk menjaga Adelia, segera membuka jarum infus pada tangan Adelia dan membetulkan letaknya.

"Dia tidak apa-apa?" tanya Afgan dengan panik, sementara ponsel di kantongnya berbunyi terus menerus.

Adelia menggeleng pelan menahan sakit, matanya malah melirik Kepala Pelayan yang menyeka wajah tua miliknya. Dar*h masih mengalir akibat pecahan kaca yang mengenainya.

"Sus, tolong rawat wajah Kepala Pelayan. Aku baik-baik saja," kata Adelia dengan nada lirih menahan nyeri.

Perawat itu menoleh ke arah Kepala Pelayan lalu mengangguk. "Sebentar ya, saya selesaikan ini dulu."

Sementara Afgan hanya duduk di sisi ranjang yang lain dan menatap Adelia dengan tatapan penuh perhatian. Ponsel di kantongnya berbunyi terus, walau kecil suaranya, tetapi itu cukup menganggu.

"Kenapa enggak di angkat dulu ponselnya?" Adelia melihat Afgan dengan tatapan aneh.

Dengan kesal Afgan mengeluarkan ponsel dari kantong celananya.

Layar ponsel menunjukkan nama "Melinda" dan 19 pan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuliana Ana
ceritanya menarik, bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status