Share

Bab 25. Dia ....

Selamat membaca!

Kembali kedua Minggu lalu di mana Bimo baru saja selesai dimakamkan. Siang itu, Viola dengan wajah murungnya baru saja masuk ke rumah Devan. Sebenarnya Viola ingin menemani sang ibu di rumah, tetapi Dina menolak. Sikap wanita paruh baya itu terkesan dingin padanya. Ada kebencian terlihat jelas saat menatap Viola. Membuat rasa bersalah akan kematian Bimo terus mengusiknya.

"Maafin Viola, Yah ... andai Viola nggak nikah sama Pak Devan semua ini nggak akan ...." Viola langsung melempar tubuhnya di atas ranjang. Mendekap erat sebuah bantal, lalu menangis terisak. Hatinya begitu terasa hancur. Membuat gadis itu sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang kini ia anggap sebagai hal terbodoh dalam hidupnya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, pintu yang tidak terkunci itu pun terbuka. Devan melangkah masuk. Dengan perlahan pria itu duduk di tepi ranjang. Namun, Viola sama sekali tak melihatnya. Ia memilih untuk tetap membenamkan wajahnya pada bantal yang sejak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
haduuuuh. kok momennya gk pas banget sih. disaat Devan berusaha meyakinkan Viola eh ada aja penganggu. btw Renata siapa y?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status