Share

46

BAGIAN46

HANCUR LEBUR

         

          “Nggak ada apa-apa kok, Mbak,” jawabku kepada Mbak Indri. Entah mengapa, aku jadi enggan untuk menceritakan hal ini ke ipar nomor satuku tersebut.

          Mbak Indri yang siang itu mengenakan stelan piyama rumahan berbahan katun dengan warna pastel bermotif abstrak tersebut memicingkan matanya. Dia mengibaskan rambut panjangnya yang diberi bando kain berwarna senada dengan piyama. “Yakin nggak ada apa-apa, Ri? Tapi, aku kok mikirnya kamu lagi ada sesuatu, ya?”

          Pertanyaan Mbak Indri yang kedengarannya penuh selidik itu sontak membuatku tertegun. Dia kan, selama ini tidak pernah mau peduli kepadaku. Aku datang ke sini dia seperti kerap menghindar. Jarang mau mengajak ngobrol atau bercengkrama lama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status