Share

66

BAGIAN66

PECAH!

          Sambil menahan desir yang merebak di dada, langsung kuputuskan saja sambungan telepon. Aku sudah lelah berdebat dengan Dimas. Bocah kemarin sore itu kalau memang berani, dia pasti mengirimkan nomor rekeningnya. Lihat saja. Besok, kalau dia sudah tiba ke sini, pasti dia akan menyesal karena telah membuat gara-gara kepadaku.

          Baru saja aku balik badan, telinga ini tiba-tiba menangkap suara isak tangis. Suara ribut-ribut orang panik juga menggema hingga ke belakang sini. Aku tersentak. Buru-buru berjalan ke arah depan. Setengah berlari aku menghampiri sumber suara.

          Betapa kagetnya diriku ketika mendapati ruang tengah sudah penuh dengan orang. Ada Mbak Sherly yang menangis dalam dekapan Mama. Di samping kiri tubuh Mama, sedang berdiri Sasya yang juga tengah dirangkul o

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status