Share

77

BAGIAN 77

MIMPI BURUK

          “E-eh, m-mau kok, Pak,” jawabku buru-buru. Aku sampai harus tahan napas segala tadi. Baru bisa kuembuskan dengan agak berat setelah selesai mengucap kalimat barusan. Huhft, mengapa aku jadi segugup ini?

          “Nah, gitu, dong.” Terdengar suara dengan nada bahagia di ujung sana. Aku bahkan sampai bisa membayangkan seperti apa raut wajah Pak Dayu yang tengah semringah. Ya ampun, kenapa bulu kudukku jadi merinding? Bukan senang, aku malah takut sendiri.

          “M-maaf, Pak. Kira-kira, tujuannya untuk apa?” tanyaku hati-hati. Degupan jantungku sangat keras, bersamaan dengan luruhnya keringat di pelipis. Aku luar biasa deg-degan. Otak sudah bekerja sekeras mungkin. Memikirkan kira-kira apa tujuan Pak Dayu mempertemukanku dengan sang mami. M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status