Share

76

BAGIAN 76

PERMINTAAN SINTING NADIA

          “N-nadia? Ini kamu?” tanyaku dengan gemuruh di dada.

          Mbak Sherly sontak mendekat. Dia juga mencengkeram tangan kiriku erat. Membuatku makin kaget dan menatapnya.

          “Ri? Itu Nadia?” bisik Mbak Sherly dengan mata yang mendelik tajam.

          Aku pun mengangguk. Menaruh telunjuk di depan bibir. Memberi kode kepada Mbak Sherly agar senyap dulu. Untungnya Mbak Sherly mafhum. Beliau langsung geser dan tak lagi berkomentar. Namun, tampak raut kurang sreg dari wajah Mbak Sherly.

          “I-iya … Ri. Kamu ternyata masih mengingatku.” Suara itu tersedu-sedu. Entah mengapa, aku yang semulanya jatuh iba kepada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status