Share

75

BAGIAN 75

TANGISAN MISTERIUS

          Saat tiba di mobil, aku masih saja diam membisu. Kata-kata Mbak Sherly benar-benar sanggup menusuk jantungku. Serasa aku telah dipermalukan olehnya. Padahal, apa yang terjadi juga bukan keinginanku. Hanya sebuah reflek. Kalau diraba ke relung hati pun, aku juga tak yakin apakah aku benar menaruh hati padanya atau tidak. Mungkin, sikapku kepada Chris bisa begitu hanya karena buah dari hati yang selama ini tandus sebab sikap Mas Hendra. Lelaki itu memang sibuk luar biasa. Yang bikin makin kecewa hingga sekarang adalah pengkhianatan-pengkhianatan yang diam-diam dia lakukan padaku.

          “Ri, kamu kenapa diam saja?” tegur Mbak Sherly saat aku menyalakan mesin.

          “Nggak.” Kujawab singkat. Tanpa sadar, nadaku terdengar agak ketus di telinga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status