Share

Bab 185. Terselip Rasa Curiga

"Sayang, maaf, mungkin aku akan pulang sedikit malam. Tidurlah terlebih dahulu, jangan menunggu aku pulang!" ucap Ethan dari seberang sana.

Senyum Nada menghilang, kerutan pada pipinya pun perlahan memudar. Bola mata yang tadi berbinar perlahan bergerak ke arah meja yang penuh dengan menu makanan beserta bunga. Hatinya membeku dan dingin seperti lilin tanpa nyala api.

Tiba-tiba dalam kepalanya terbesit perkataan sang dokter saat melakukan pemeriksaan. Dokter itu memuji kehebatan Ethan. Sebagai pria normal, suaminya itu mampu bertahan hingga beberapa waktu lamanya untuk tidak melakukan hubungan intim adalah hal yang luar biasa.

Saat itu juga Nada merasa merinding. Dadanya terasa sangat sesak dan hidungnya terasa perih. Ada benda tak berwujud yang mengiris hatinya hingga terasa sakit dan perih.

"Sayang," panggil Ethan karena tidak segera mendapat tanggapan.

Cepat-cepat Nada menarik napas dalam dan menghembuskan secara perlahan sembari memejamkan mata. Bibirnya terpaksa tersenyum simpul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status