Share

Part 22

Dengan diimani olehnya hatiku merasa damai, tidak seperti bayanganku. Suaranya fasih, makhroj hurufnya benar dan tentunya dia mampu menjadi imam salatku hari ini. Dia memang orang yang sulit untuk diprediksi. Penuh misteri dan tentunya percaya diri.

Setelah selesai salat magrib, kusiapkan makan malamnya. Meski sebelumnya kebiasaanku makan malam setelah isya. Namun, aku kasihan melihatnya pulang dalam keadaan lapar.

"Makanan sudah siap, abang duluan nanti aku belakangan."

"Kok bisa?" tanyanya kembali.

"Kebiasaanku makan setelah isya."

"Kalau begitu samaan," ucapnya lagi. Tu kan, mana tega aku melihatnya dalam keadaan lapar sampai menunggu selesai salat isya.

"Iya, ayo kita samaan." Entah mengapa aku kasihan. ini aku sebagai asisten atau sebagai istri yang begitu peduli dengannya.

Kami menuju meja makan khusus untuk kami berdua. Entah sejak kapan dapur ini  disulap hanya untuk kami saja. Tuan Reza mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Nina kmu ati2 sama Reza dia seorang CEO dn ganteng jadi bamyak wanita yg ter gila2 dgn nya ..jangan terbuai dgn bujuk rayuan nya
goodnovel comment avatar
Ruknia Alimun
mau baca smp tamat pie cara nee iki
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status