Share

Bab 103

Sera masih terpaku melihat keadaan Anggoro yang sangat mengenaskan seperti itu. Dia perlahan mendekati sang suami yang sudah duduk bersila dan memejamkan kedua matanya di dalam jeruji besi. Kali ini dia sendirian. Tidak ada narapidana lain yang menemani Anggoro.

Sementara, Sera menatap televisi yang berada di depan tempat duduk para petugas polisi yang berjaga. Mereka semua mendengarkan sebuah berita. Para warga mulai berdemo menginginkan Anggoro untuk turun. Terus memakai Bupati dengan sangat kejam.

"Pasti Pamela dan semua yang terlibat suka melihat hal ini. Kenapa Willem melakukannya? Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu," gumam Sera terus berjalan hingga akhirnya dia berdiri tepat di depan jeruji besi itu. Memegang besi itu dengan kedua telapak tangannya sangat erat sekali.

Anggoro masih memejamkan kedua matanya. Bahkan dia tidak melihat Sera yang sudah berada di sana. Sera pun tidak mau mengganggu Anggoro. Dia hanya terdiam dan tidak berkata apa pun.

"Waktu untuk menjenguk han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status