Share

215. Panggilan Pagi Hari

Kehangatan dan perhatian yang diberikan oleh Ageng mampu membuat Queen tertidur dengan pulas. Malam ini, Ageng tetap berjaga di sisi Queen, hingga dia memastikan jika istrinya mendapatkan istirahat yang cukup. Tetapi, tampaknya setelah hari berganti dan pagi menjelang segala upaya itu terasa sia-sia.

Queen terbangun dengan perasaan mual yang tak tertahankan. Dia menggeliat di tempat tidur, merasakan perutnya yang bergejolak, sebelum akhirnya terbangun dan bergegas ke wastafel. Di sana, dia memuntahkan seluruh isi perutnya.

Suara yang ditimbulkan memecah keheningan pagi, mengganggu tidur Ageng yang baru beberapa jam lalu terlelap. Ageng terbangun, merasakan dorongan kuat untuk segera membantu istrinya. Dia bergerak cepat dari tempat tidur, langkahnya mantap menuju sumber suara.

"Queen!" panggil Ageng dengan nada cemas, mendekati istrinya yang sedang berdiri lemah di depan wastafel. Dia mengumpulkan rambut Queen ke belakang agar tidak terkena muntahan, lalu penuh perhatian Ageng memijat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status