Share

Bab 39

"Aku turun ya," pamitku pada Husniah.

Sebentar lagi sudah waktunya jam kerja, tidak mungkin juga aku berbuat semauku meskipun istriku orang istimewa di sini. Bahkan aku malah menghawatirkan sesuatu dengan keistimewaannya.

Husniah dan Wisnu, memintaku kembali ke kantor ini. Alasan Wisnu, karena belum ada penggantinya, aku rasa alasan ini mengada-ada saja. Orang berebut mencari pekerjaan, mana mungkin susah mencari pengganti. Kalau alasan Husniah, dia ingin aku tetap bersamanya di tempat ini. Meskipun beda ruangan, tapi bisa ketemu saat makan siang dan bisa pulang pergi bersama.

"Pengen ikut turun," rengek Husniah manja.

Lah.

"Aku seperti berada di tempat yang tidak seharusnya," sambungnya sambil memegang pergelangan tanganku. Persis seperti anak TK yang hendak ditinggal orang tuanya pertama kali di kelas.

"Kalau ada apa-apa, sebut namaku tiga kali. Aku akan langsung datang ke sini."

Sebuah pukulan mendarat di dadaku sebagai reaksi dari ucapanku. Ah, aku mulai menyukai pukulan-pukul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Nur Hayati
Seru ceritanya
goodnovel comment avatar
Farida
bagus crtx
goodnovel comment avatar
Endang Suwarsih
keren sekali cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status