Share

Bab 31. Hidup baru.

"Fitri, ini saya titip untuk Ayahmu karena pernah meminjam uangnya saat membawa Fatih berobat waktu itu," sodor Anton memberi beberapa uang lembar berwarna biru pada Fitri, anak dari pak Kasman.

"Tidak usah Pak. Biarkan saja, saya akan bilang Ayah saya untuk mengikhlaskannya," tolak Fitri.

"Tidak Nak. Terimalah, saya sudah bersyukur Pak Kasman mau membantu saya saat itu. Disaat orang-orang acuh, beliau saja yang mengulurkan tangannya untuk membantu kami. Tolong terimalah," pinta Anton lagi.

"Tapi ..."

"Terimalah Fitri. Hutang tetaplah hutang, aku mohon." Kali ini Laila yang berucap.

Mau tidak mau Fitri tak bisa menolak, ia lantas menerima uang itu dengan terpaksa. Meski sebenarnya Fitri kasian kepada keluarga Laila, mereka pasti lebih membutuhkan uang itu untuk kelangsungan hidupnya setelah ini. Namun, Fitri tak bisa berbuat apa-apa. Menolak pun segan baginya, karena takut keluarga Laila tersinggung jika terus ditolak. Fitri menyimpan uang itu di saku celananya dan terus membantu meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status