Share

Bab 37. Mengalah

"Tapi Ma. Papa ngga mau mengorbankan kebahagiaan anak terus-menerus," ucap Fernando.

"Papa sadar ngga? Bukankah itu tradisi keluargamu. Bagaimana bisa kamu berbicara seakan ini semua salah orang lain. Pa, Mama ngga mau denger apapun! Tugas kita cuma itu, menuntaskan semua sampai sembilan puluh sembilan anak perempuan. Kalo itu selesai baru aku setuju untuk selesai."

Anggraini kembali melanjutkan ritualnya, merapalkan mantra-mantra yang sudah biasa ia lakoni selama ini.

"Tapi Ma ..."

"Cukup Pa! Jangan ganggu aku!" pinta Anggraini menekan.

Dengan gontai, Fernando keluar meninggalkan istrinya di kamar itu. Di berjalan dengan kursi rodanya menuju ruang tengah. Setelah sampai, ia bertemu pembantunya Ijah.

"Maaf Tuan. Apa Tuan mau kopi?" tawarnya.

Dengan cepat Fernando menggeleng.

"Baik kalo begitu saya tinggal ke dapur," pamitnya.

Tak ada jawaban dari bibir majikannya, Ijah pun berjalan ke dapur me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status