Share

Bab 42. Tidak lagi memaksa.

"Nak Doni. Ini apa-apaan? Jelaskan sama saya, siapa wanita itu?" tanya Anton bingung tapi pancaran wajahnya menyiratkan kemarahan.

"Jawab Mas! Jangan diam saja!" Justru wanita seksi itu yang menjawab.

Anton, Susi dan Laila hanya bisa menatap mereka dengan kebingungan. Benarkah wanita berpakaian terbuka itu istri dari Doni? Pikir mereka semua.

"Ma-af." Hanya kalimat itu yang terdengar dari bibir Doni.

"Ada apa ini sebenarnya? Jelaskan sama saya!" bentak Anton sudah geram. "Jangan permainan saya Doni! Apa benar apa yang dikatakan wanita ini, bahwa kamu suaminya. Jawab!" teriak Anton marah.

"Sabar Yah. Kendalikan diri Ayah," pinta Susi.

"Bagaimana Ayah bisa tenang dan sabar. Lelaki ini bisa-bisanya mempermainkan kita!" tunjuk Anton dengan geram.

"Maafkan saya Pak. Maaf," lirih Doni. Pancar wajahnya masih penuh ketakutan. Bahkan ia tak berani menatap wajah istri dan yang lain, ia menunduk seakan sudah ketangkap basah.

"Bapak dan Ibu itu seharusnya kalo mau menjodohkan anak jangan asal pil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status