Share

Bukan Sakit Biasa

Jangan lakukan apapun sebelum aku menghubungimu lagi, Claudia.”

Itu hal terakhir yang dikatakan Ryuga pada Claudia. Wanita itu berpikir sejenak selagi melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, “Memangnya aku akan melakukan apa?”

Tak mau memikirkan itu lebih lanjut, Claudia teralihkan dengan kondisi rumah yang benar-benar sepi. Dia menebak jika Larissa dan Anton tidak ada di rumah.

Pelipis Claudia berkedut samar, “Dirga,” gumamnya pelan.

Alih-alih menuju kamar lotengnya, Claudia menyeret kakinya ke kamar Dirga yang letaknya tak jauh dari ruang tamu.

“Dirr,” panggil Claudia dari luar kamar. Tangannya terangkat, mengetuk pintu.

Tak ada suara. Claudia mencoba memutar knop pintu dan ternyata pintunya tidak dikunci!

“Dirga, Mbak izin masuk ya!” ucap Claudia keras-keras. Rasa khawatir semakin menyerangnya. Dirga pasti ada di rumah sebab Vespa merah kesayangan pemuda itu ada di teras depan.

“Dirga,” panggil Claudia lagi.

Kamarnya gelap. Claudia mendekat ke sisi dinding untuk mencari saklar l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status