Share

Bab 76. Tak Berdaya

“Kamu kenapa dek? Ko mukamu tegang begitu?” Wendi ikut bertanya merasa khawatir akan kondisi adiknya.

“Dylan berkelahi kak, makanya ayo kita kesana”

“Apa? Berkelahi dengan siapa? Dimana?”

Renata dan Wendi bertanya bersamaan.

“Sudah, ayo cepat ikuta saja”

“Kalian tunggu dulu, aku ambil kunci mobil, kita berangkat bareng aja” Renata berlari ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan juga tasnya.

Tak berapa lama mereka berempat sudah berada dalam satu mobil.

“Ini kita kemana Nad?” tanya Renata saat menyadari bahwa dia belum tau tujuanya.

“Ikuti saja petunjukku, aku masih hafal jalanya saat para preman itu menghadang mobil Kak Dylan” Nadia yang duduk disamping Renata pun segera menyebutkan arah jalan yang tadi mereka lalui.

“Kalian tadi bukanya pergi bersama Dylan?” Wendi tidak tahan lagi untuk bertanya lebih lanjut.

Nadia pun menoleh ke belakang. “Iya kak, tadi kami semua ikut mobil Kak Dylan, tapi Renata turun di tengah jalan, lalu kita melanjutkan perjalanan ke kampus, tapi di tengah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status