Share

Bab 59. Hati yang Kecewa

"Bibi, corak batik yang kau kenakan sangat cantik ...." Suaranya mengambang. Ada perasaan tidak enak terlihat di wajah cantiknya.

"Kenapa wajahmu kautekuk begitu, Ngger? Kau menyukai corak batik bibi? Bukankah kau sendiri pandai menciptakan corak batik yang bagus dan indah?" Alih-alih menjawab pertanyaan ibu Raden Prana Kusuma, justru dia menunduk. Nyai Ageng Swardhani mengangkat dagu lancip itu.

"Wajahmu sedih, Gayatri." Nyai Ageng Swardhani tidak mengerti dengan gadis yang menjadi teman putranya sejak kecil itu. "Kau bertengkar dengan Prana Kusuma?"

"Tidak, Bi," tukasnya. Wajah itu seketika berubah saat mendengar nama teman kecilnya disebut. Nyai Ageng Swardhani mengerti, maka dia memerintahkan satu emban untuk memanggil putranya.

"Bibi, kedatangan saya ke sini bukan untuk bertemu Kangmas Prana Kusuma, tapi untuk memberikan hadiah ini untuk bibi Ageng." Dayang putri Dewi Gayatri menyerahkan bungkusan kain putih pada Nyai Ageng Swardhani. Perlaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status