Share

Bab 60. Dalam Tahanan

"Nimas," desah pemuda itu serba salah.

"Kangmas sudah tidak menyayangiku lagi, " isaknya. Raden Prana Kusuma berdiri. Dia semakin serba salah jika gadis itu menangis. Kedua tangannya hendak menyentuh pundak halus sang putri untuk menenangkan perasaannya. Namun, tangan itu berhenti di tengah jalan lalu turun lagi. Dia tidak ingin membuat gadis yang sudah dia anggap adik itu selalu bergantung padanya. Sejak kecil hanya dia yang mampu membuat hati gadis berusia dua puluh warsa itu terhibur ketika sedih.

Angin lembut berhembus dari pancuran kolam. Bau harum tubuh si gadis menyeruak penciuman Raden Prana Kusuma yang ada di belakangnya. Kata ibunya, semua perempuan di kota raja menggunakan ramuan khusus untuk merawat tubuh agar tetap halus dan harum. Bahkan setiap hari mereka akan memakan buah yang memiliki kandungan mengharumkan keringat seperti memakan buah kepel. Itulah penyebab para putri bangsawan tercium harum saat berpapasan.

Secara tidak sadar, pemuda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status