Share

Bab 46

Dewa meninggalkan gedung tempat berlian berkualitas tinggi berkumpul menuju ke kediaman milik Adhitia yang sudah dikusai putranya. Sepanjang perjalanan ekspresi wajahnya selalu sumringah, tetapi bukan karena pencapaiannya melainkan terlalu bahagia melihat penderitaan Ansel serta semua keluarganya. “Aku membesarkan anak yang lebih hebat dibandingkan dengan putranya Adhitia. Mugnkin Ansel juga memang pernah berhasil, tapi dia tidak dapat mempertahankan keberhasilannya, dia terlalu bodoh. Sangat berbeda dengan putraku yang bisa mempertahankan keberhasilan bahkan memperluasnya.” Sunggingan bibirnya dipenuhi dengan perasaan bangga sekalian menghina Ansel.

Tidak sampai satu jam waktu yang diperlukan Dewa menuju kediaman Adhitia. Sambutan hangat Evan adalah hal pertama yang didapatkannya, “Selamat datang di rumah.” Senyuman sang putra senada dengan sikapnya.

“Senang rasanya.” Senyuman bangga Dewa walaupun setengah aset milik keluarganya merupakan hasil dari menjarah milik Adhitia.

“Jangan su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status