Share

Bab 75

Aisha dibuat menganga saat melihat garis dua yang ditunggunya selama beberapa detik saja. "Tidak!" Kini satu tangannya menangkup mulutnya yang menganga, yang seolah ingin mejerit sekencangnya karena hasilnya sangat mengecewakan. Ini adalah salah satu hal buruk yang tidak pernah diharapkannya. Tetesan air mata mengalir begitu saja hingga membasahi pipinya yang kemerahan. "Kenapa kamu harus hadir. Kamu anaknya Evan. Aku tidak menginginkan kamu ...," rintihan Aisha sangat membatin karena seorang manusia yang hadir di rahimnya adalah keturunan orang jahat, tetapi di sisi lain manusia ini juga adalah darah dagingnya,

"Sayang ...," panggilan Evan kembali mengudara sangat lembut, tetapi pria ini tidak pernah ingin membuka pintu kamar mandi yang tidak terkunci, "bagaimana hasilnya, kamu sudah melihatnya?" pertanyaan lembutnya.

Aisha terisak hingga Evan mampu mendengarnya dari balik pintu, saat inilah pintu kamar mandi dibukanya untuk memeriksa Aisha yang sejak tadi ditunggunya. "Sayang. Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status