Share

108. Pasukan Sanggabuana Siap Menyerang Pasukan Pengacau Keamana

Sami Aji dan Saketi hanya mengangguk sambil menjura hormat kepada Mahapatih Randu Aji.

Demikian pula dengan Senapati Lintang, ia menjura seraya berkata, "Kalau memang seperti itu, kami mohon pamit untuk segera berangkat ke desa Tunggala, Gusti Mahapatih."

"Iya, Senapati. Berangkatlah!" sahut Mahapatih Randu Aji.

Dengan demikian, Senapati Lintang, Saketi dan Sami Aji langsung menjura kepada Mahapatih Randu Aji. Kemudian, mereka bangkit dan langsung berlalu dari hadapan sang mahapatih.

Mereka berangkat bersama dua puluh prajurit khusus menuju ke selatan dari kediaman Demang Srikunda.

"Di mana kelompok itu bersembunyi, sehingga mereka datang kembali ke desa Tunggala, Paman?" tanya Saketi sambil memacu derap langkah kudanya sejajar dengan kuda Senapati Lintang dan Sami Aji.

"Ada kemungkinan, mereka bersembunyi di hutan Waluya, dan mereka telah merancang siasat selama dalam pelarian tersebut. Sehingga prajurit penjaga perbatasan tidak dapat mendeteksi kedatangan mereka," jawab Senapati Lin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status