Share

Bab 43

"Aku iri sama Mbak Yuna."

Langkah Raga terhenti mendengar ucapan Anggia. Pria itu tidak menoleh, tetapi masih menunggu apa yang akan istrinya ucapkan kemudian.

Setelah Ayuna dan Sadewa berpamitan, keduanya terjebak dalam kebisuan hingga Raga memutuskan kembali ke kamar dan meninggalkan istrinya sendirian. Namun, rupanya Anggia tidak membiarkannya pergi begitu saja. Wanita itu melontarkan kalimat yang memuat Raga mendesah lelah.

"Mbak Yuna punya suami yang sangat mencintainya. Dia juga sekarang sudah hamil. Makin lengkaplah kebahagiaannya," lirih Anggia dengan mengusap air mata yang mulai keluar.

"Berbeda denganku yang justru tidak kamu pedulikan. Kamu mendatangiku sekedar menunaikan kewajiban dan setelahnya kita bak dua orang asing yang tinggal dalam satu rumah." Anggia menghela napas berat. "Apakah ini bentuk hukuman untukku, Mas? Aku telah menyakiti kakakku sendiri dengan merebut kekasihnya. Dan sekarang aku harus merasakan sakitnya diabaikan. Mungkin benar kata orang kalau karma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
wes modyar kabeh
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh Bram baru sadar kemaren2 kemana aja mata nya selalu d butakan dgn penampilan2 Ptita yg yg seronok lain dgn Salma yg selalu kalem penampilan nya sederhana tapi anggun ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status