Share

Chapter 15

Malam telah larut, namun Marren tetap tidak bisa memejamkan kelopak matanya. Dia hanya membolak-balikkan badannya dengan gelisah, apalagi Arsan tidak ada di sampingnya. Sejak pria itu meninggalkannya dengan sikap yang aneh, ia tidak lagi menemui Marren.

'Aneh sekali dia hari ini, tapi dengan diamnya ini Saya jadi semakin takut dengan apa yang akan diperbuatnya. Ya, walaupun kami memang tidak selalu setiap saat bersama, tapi baru kali ini Saya merasa sendirian. Rasanya benar-benar tidak nyaman. Lebih baik dia mencak-mencak seperti biasanya saja, kalau begini Saya jadi bingung sendiri harus bersikap bagaimana" keluh Marren dalam hati.

Wanita itu memaksakan dirinya untuk memejamkan matanya. Hingga hari menjelang siang, Marren tidak juga melihat sosok Arsan yang berkeliaran di dalam rumah, ponselnya pun tidak ada pemberitahuan apa pun tentang Arsan yang biasanya selalu meramaikan suara benda pintar itu.

Bahkan Marren tidak melihat pria yang menjaga kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status