Share

Chapter 86

Marren jatuh dalam pelukan Arsan. Pria tampan berbadan tinggi tegap itu segera menggendong Marren dan membawanya duduk di kursi ruang tunggu terdekat dengan posisi mereka berdiri.

"Kamu pusing?" tanya Arsan dengan lembut.

"lya, maafkan Saya," sahut Marren masih memejamkan matanya rapat-rapat dalam pelukan Arsan.

Mendengar itu, Arsan segera menelepon sopir dan memerintahkannya untuk membeli makan malam untuk mereka berdua.

"Bukan Saya tidak mau mendengarkanmu, Arsan. Tetapi Saya benar-benar tidak bisa berpikir lagi dengan tenang melihat kondisi Mommy.

Saya benar-benar takut kalau terjadi sesuatu pada Mommy," ujar Marren dengan tatapan lesu.

"lya, Saya mengerti. Sekarang kamu tetap harus kuat. Demi Saya, demi Mommy dan demi dirimu sendiri, Sayang," bisik Arsan seraya mengeratkan pelukannya pada Marren.

Marren pun membalas pelukan Arsan dengan sayang, "lya, Sayang, iya....." sahutnya seraya tersenyum menerima kecupan lembut dari Arsan di puncak kepalanya.

Tidak berapa lama menunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status