Share

Bab 21

"Sintia, buka pintunya!" teriak Rifaldi semakin kencang.

"Ada apa lagi mas, sudahlah untuk apa kamu kemari? sebaiknya kamu cepat saja pergi ke kantor!" ujar gadis itu dari dalam sambil menangis.

"Maafin aku, aku tahu aku sudah bersikap tidak baik sama kamu! tolong jangan marah seperti ini!" pinta Rifaldi. "Ayoh kita pergi untuk memeriksa kondisi anak kita!" ajak pria itu merayu.

Sintia pun membukakan pintu kamarnya dengan ekspresi wajah yang masih marah.

"Sudah aku katakan kalau aku akan pergi sendiri, aku juga tahu kalau kamu terpaksa bukan mengantarkan aku!" ujar gadis itu emosi. "Coba saja kalau aku ini Melati, pasti kamu akan langsung menyetujuinya kan?"

"Kenapa kamu bawa-bawa Melati seperti itu?" tanya Rifaldi.

Gadis itu nampak sangat kesal sekali dan berkata "Karena kamu masih sangat mencintainya!" ungkapnya penuh emosi.

"Tolong kasih aku waktu, kasih aku waktu untuk belajar mencintai kamu! aku juga sedang berusaha untuk melupakan Melati, aku juga tidak ingin terus-terusan hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status