Share

Bab 36

Besok paginya Melati dan Devan sudah siap karena akan kembali ke Jakarta, begitu pun dengan Rifaldi dan juga Sintia.

"Haii, selamat pagi sin!" sapa Melati dengan ramah.

"Pagi ..!" sahut Sintia singkat dengan wajah yang terlihat ketus.

Melati pun merasa sedikit heran dengan respon yang diberikan oleh Sintia.

"Ada apa dengan dia? apa Sintia sedang marah padaku!" ujar gadis itu dalam hatinya.

"Ayoh kita berangkat sekarang!" ajak Devan.

"Iyah mas..!"

Saat di dalam mobil Melati pun terus diam dan memikirkan perubahan sikap Sintia padanya.

Devan yang sedari tadi memperhatikan pun langsung menegur gadis itu.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya pria itu.

"Hhmm tidak ada mas!" ujarnya.

"Jangan bohong, kamu pasti sedang memikirkan Sintia bukan? Kamu pasti bertanya-tanya kenapa sikapnya Sintia tidak seperti biasanya!"

"Kok kamu bisa tahu sih mas? kamu bukan seorang peramal kan?" tanya gadis itu polos.

Devan pun tersenyum kecil mendengar ucapan dari istrinya itu.

"Aku juga punya mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status