Share

Bab 6. Munculnya Menantu Benalu

"Chika, apa berita ini dateng dari Kakek Bahran?" Angeline bertanya dengan suara yang pelan.

"Bukan, Bu Angel," jawab Chika cepat.

Leroy semakin penasaran. Dia berdiri dengan bersandar pada dinding.

"Barusan aku dapat telepon dari Bu Agnia. Dia bilang, mau pesen furniture untuk mempercantik lima unit rumah yang baru selesai dibangun hari ini," jawab Chika.

Leroy melihat kedua mata Angeline membelalak. Dia juga melihat kedua tangan Angeline gemetaran. Saking terkejutnya, Angeline juga menutup mulutnya dengan tangan kanan.

"Be-berapa total rupiah pesenan Bu Agnia?"

Suara Angeline bergetar. Dia masih ragu-ragu. Dia mencoba untuk berusaha menjaga suasana hatinya agar tetap tenang.

"Rp10 miliar, Bu Angel," sahut Chika girang.

"A-apa?! Rp10 miliar?!" Angeline yang terkejut mengulangi perkataan Chika. Dia spontan berdiri. "I-itu ... angka yang fantastis, Chika. Kita cuma kurang omset Rp500 juta, tapi sekarang malah dapat orderan furniture Rp10 miliar. Kalo gitu, layani Bu Agnia dengan baik, Chika!"

Leroy menggeleng saat tahu apa yang terjadi pada Angeline. Dia kembali ke kamarnya.

"Paman Assad terlalu berlebihan," keluh Leroy. "Aku bilang Rp1 miliar aja, kenapa jadi Rp10 miliar?"

Di kota Aston ini, siapa yang tidak mengenal Agnia Larasati?

Agnia adalah Presiden Direktur perusahaan properti terbesar kedua di kota Aston. Perusahaannya bernama PT Bumi Harmoni.

Assad memiliki hubungan baik dengan Agnia. Karena 30% saham PT Bumi Harmoni dimiliki oleh OP Rock Investment milik Leroy.

PT Bumi Harmoni baru saja menyelesaikan lima unit rumah exclusive di Harmoni Hills yang merupakan kawasan elit kota Aston. Nantinya, kelima rumah tersebut akan digunakan sebagai percontohan agar menarik minat konsumen.

***

Keesokan siang di Jalan Brata Raya 1.

Leroy melihat seorang satpam pria duduk di lobi. Dia segera menghampirinya.

"Pak, Angel ada?"

Leroy tiba di kantor cabang Donsu Group. Dia datang dengan seragam Aston Pizza Delivery. Dia membawa makan siang juga hadiah kecil untuk istrinya.

Seorang satpam arogan yang sedang bermain handphone segera berdiri. Dia mengantongi handphone sambil menatap Leroy. Wajahnya yang masam menatap Leroy dengan jengah.

"Angel?! Kamu pikir, siapa kamu berani banget panggil Bu Angel nggak sopan gitu?!"

Bukannya menjawab, satpam tersebut justru menghardik Leroy.

Leroy mencoba bersabar menghadapinya. "Aku Suaminya. Jadi, Angel ada apa nggak, Pak? Aku bawa makan siang buat dia."

Satpam itu menggeleng. "Aku pernah denger gosip yang bilang kalo Bu Angel nikah sama seorang pria nggak berguna. Jadi, kamu pria yang dimaksud itu?"

Wajah Leroy terasa panas seperti baru ditampar seseorang. Hatinya juga terasa sakit. Dia memang sudah sering mendapatkan penghinaan dari keluarga mertuanya, tetapi tidak dari orang lain.

Selama lima tahun pernikahan, Leroy memang tidak pernah datang ke kantor cabang maupun kantor pusat Donsu Group. Selain tidak minat, Angel pun melarang Leroy mengungkap jati dirinya di depan publik.

"Buang aja makanannya!" teriak seorang perempuan dari dalam lobi. "Bu Angel nggak akan mau makanan sampah kayak gitu."

Perempuan yang berteriak itu Chika Hartadiーasisten Angeline. Sejak pernikahannya dengan Angeline, Chika tidak pernah menghormati Leroy. Bahkan, Chika tidak pernah menganggap kehadiran Leroy sebagai suami bosnya.

Chika kembali berkata dengan nada tinggi, "Lagipula, Bu Angel mau pergi makan siang sama Pak Mario. Daripada bikin malu diri sendiri, aku saranin kamu pulang aja sekarang!"

Sikap Chika mampu mengalihkan perhatian banyak orang di sana. Entah sejak kapan, beberapa orang sudah berkerumun di dekat Leroy dan Chika.

Leroy hendak membalas penghinaan Chika, tetapi dia mendadak terdiam saat beberapa orang ikut menghinanya.

Seorang resepsionis berkata, "Oh, pria ini menantu benalu keluarga Donsu yang terkenal itu?! Aku nggak sangka dia masih muda."

"Percuma masih muda kalo kerjanya malas-malasan gitu!" celetuk perempuan di belakang Chika. "Lihat aja! Dia cuma kerja jadi pengantar makanan. Sedangkan Bu Angel kepala divisi penjualan. Dia nggak pantes bersanding sama Bu Angel yang cantik dan punya status."

Cantik dan punya status. Dua kata itu terngiang-ngiang di benak Leroy.

Jika saja enam tahun lalu dia tidak terusir dari rumah keluarga Opulent, tentu Leroy tidak akan mendapatkan penghinaan seperti ini.

"Kenapa ada ribut-ribut di lobi?!"

Itu suara Angeline. Akhirnya, Angeline muncul setelah Leroy mendapatkan banyak penghinaan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rinto Akuba
ceritanya sampah kaya authornya yg otaknya kardus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status