Share

Bab 23

Posisi mereka terkunci. Tangan dan kaki seperti tak berdaya karena ditahan oleh kami. Jumlah mereka tak sebanding. Perbandingannya adalah satu orang dari mereka adalah tiga sampai empat orang banyaknya dari kami. Jadi jika mereka nekat malah akan membuat mereka tambah hancur. Belati tepat kuarahkan ke muka si ketua.

“Kau tentu paham maksudku Bang. Kami datang dengan baik-baik tapi malah disambut kasar. Sok menyerang kami lagi. Aku sudah maafkan dan tidak persoalkan kejadian malam itu dan hanya memohon satu hal yang memang hak saya menanyakan, tapi sepertinya kamu dan anak buahmu menunggu kejadian ini terlebih dahulu. Bagaimana, masih tidak mau menjawab?” Belati itu kali ini kutempelkan ke pipinya.

“Bisa saja saya hancurkan mukamu saat ini atau menusukmu sekalian tapi itu tidak fair bukan? Tapi akan aku lakukan jika kamu tidak bisa diajak kerjasama. Aku hanya memintamu satu hal. Kasih nama itu.”

Dia masih diam dan tak merespons hi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status