Share

Bab 37. Kebingungan

Setelah beberapa saat aku lepaskan pelukanku dan mencium dahinya sebentar, kutatap manik matanya yang melotot atas aksiku barusan. Aku tak perduli Clara, kita bahkan pernah melakukan yang lebih dari itu. Setidaknya, pemikiran itulah yang membuat keberanianku muncul untuk melakukannya.

"Dia siapa ma, kok berani sekali memeluk dan menciumku?".

Aku tersenyum dalam tangis, mendengar pertanyaan Clara kepada mamanya. Tersenyum karena bahagia sudah memberikan salam perpisahan kepada Clara, dan sedih karena telah dilupakan oleh istri sendiri.

"Dia bukan siapa-siapa". Suara pak Dedi sedikit membuat kakiku perlahan melangkah.

Aku tahu pak Dedi mengatakan itu untuk kebaikan Clara. Namun, betapa menyedihkan yang kurasakan. Aku segera meninggalkan rumah sakit membawa hati yang porak poranda.

-----

"Kau siapa?". Suaraku begitu pelan tapi sepertinya laki-laki didepanku seolah begitu tertampar dengan pertanyaanku.

"Aku suamimu, Clara?". Begitulah jawabannya. Aku merasa lucu kapan aku menikah, kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status