Share

Goofy dan Masa Lalu

Suara takbir menandakan kemenangan, terdengar sahut menyahut di luar sana. Di luar masih terlihat gelap, tetapi suasana di luar kamar sudah terdengar sibuk. Suara Emi, yang serak mendominasi, sedikit teredam oleh dinding kamar. Akan tetapi Dinda yakin, Emi tengah memberi arahan ke beberapa orang pekerja yang membantunya di rumah itu. Dinda bangkit dari tempat tidur, menoleh ke pojok ruangan tempat pet cargo yang berisi jasad Goofy berada. Air mata Dinda kembali luruh. Biasanya kucing oren itu tidur di ujung tempat tidur, meringkuk di kaki Dinda atau Fahri.

Dinda beralih menoleh ke sisi tempat tidur di sebelahnya, Fahri masih tertidur dengan dengkuran yang cukup keras. Ia terlihat begitu lelah, karena menempuh perjalanan dengan kemacetan yang cukup padat.

Perlahan, Dinda mengoyang-goyangkan tangan Fahri. "Uda, bangun. Sudah subuh."

Seperti biasa, Fahri susah untuk dibangunkan. Lelaki itu makin mengeratkan gelungan selimutnya, merubah posisi, membelakangi Dinda.

"Uda." Dinda mengulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status