Share

Menurunkan Ego

Tidak jadi makan, bertemu mantan, pikiran Fahri makin terasa kacau. Setelah memenangkan diri sesaat, Fahri kembali memutar mobilnya ke arah hotel tempat Dinda berada. Mengingat kembali tujuannya ke tempat itu. Fahri merutuki kebodohannya. Kenapa malah meninggalkan Dinda, seolah memberi celah pada Gibran untuk kembali masuk ke hati istrinya itu.

"Bodoh!" umpat Fahri berkali-kali.

Begitu sampai di hotel, Fahri mendatangi resepsionis. Meminta agar memanggilkan Dinda untuk turun ke lobi. Tetapi jawaban yang ia dapat sungguh mengecewakan.

"Ibu Adinda sedang tidak ingin bertemu siapa-siapa, Pak."

"Tapi dia ada di kamar?"

"Ada," balas resepsionis itu dengan senyum sumpulnya.

"Boleh saya tau nomor kamarnya, Mbak?" tanya Fahri penuh harap.

"Maaf, Pak. Yang bersangkutan berpesan agar tidak diganggu. Kami tidak bisa melanggar permintaan tamu." Resepsionis itu memasang wajah menyesal dengan menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Fahri mengembus napas kasar. Akhir minggu yang ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status