Share

Bab 23.a

Lampu menyala di semua ruang. Terang benderang seperti siang. Bapak dan Bang Rasya mengobrol di ruang tengah sambil ngopi. Aku menyetrika pakaian di ruang belakang. Suara mereka lumayan terdengar jelas.

Kali ini Bang Rasya meminta bapak untuk tidak kerja di sawah lagi. Lebih baik menyerahkan sawah pada orang lain dan bapak melakukan apa yang disukai saja. Urusan nafkah, Bang Rasya akan menjamin semuanya. Bapak sangat berterima kasih pada menantunya itu. Meski begitu bapak tetap tidak mau meninggalkan sawah. Karena sawah sudah menjadi detak nadinya.

"Bapak tak sah tinggalkan. Kasih ja rang lain. Bapak tinggal kontrol. Saya nak lihat bapak sehat. Tak lelah. Bapak tinggal diam di rumah. Pakai baju bagus. Makan enak. Bapak suka apa? Tembak burung, atau mancing? Nanti saya belikan. Saya nak, uang yang saya hasilkan bisa bahagiakan orang tua."

Kalimat bernada lembut itu berhasil membuatku merasa tertampar. Aku sebagai anaknya saja belum ada yang kuperbuat untuk membalas budi baik orang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fazlina Meor
Malaysia juga sebut orang bukan rang....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status